Sunday 25 May 2014
Mengapa tidak boleh berlama-lama dalam Kamar Mandi ?
Sungguh mengherankan tatkala ada kaum muslimin yang "memperindah" kamar mandi/WC kemudian berlama-lama berada di dalamnya.
Karena kamar mandi/WC adalah tempatnya SETAN.
Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
Allah ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Al-A’raf: 27)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ
"Sesungguhnya tempat buang hajat ini telah didiami (oleh syetan).." (HR Ahmad: 4/373, Ibnu Majah: 296, Ibnu Hibban: 1406)
A. Berdo'a
Maka jika salah seorang dari kalian hendak memasuki kamar mandi (WC), ucapkanlah:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلخُبُثِ وَ اْلخَبَائِثِ
Allahumma innii a’uudzu bika minal-khubusyi wal-khabaaisyi.
“Yaa Allah… Aku berlindung kepada-Mu dari gangguan Syaithon laki-laki dan Syaithon perempuan.” (HR. Bukhori 142, Muslim 375). [1]
Ibnu Batthol berkata: “Do’a ini tidak hanya dibaca pada tempat-tempat buang hajat (semisal kakus, jamban-pent) namun juga pada tempat-tempat lainnya”. (semisal tanah lapang, kebun-pent). (lihat Subulus Salam 1/154).
--------
[1] Said bin Mansyur dan lainnya menambahkan lafazh ‘Bismillah (Dengan nama Allah)’ diawal doa:
(بِسْمِ اللهِ) اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Bismillaaah, Allaahumma innii a’uudzu bika minal khubutsi wal khabaa’its.
Syaikh Al-Albani menshahihkan tambahan ini dalam Irwaa-ul Ghaliil no.50 Ibnu Majjah
B. Masuk mendahulukan kaki kiri
Berdasarkan hadits:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ اْلنَّبِيُّ صلي الله عليه وسلم يُعْجِبُهُ اْلتَّيَمُنُ فِيْ تَنَعُّلِهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ طُهُوْرِهِ وَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ
"Dari ‘Aisyah dia berkata: Adalah Rosulullah صلي الله عليه وسلم mencintai untuk mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan pada perkara mulia lainnya". (HR. Bukhori 168, Ahmad 6/187).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Telah tetap dalam kaidah syar’i bahwa perbuatan yang didalamnya mungkin untuk dilakukan antara kanan dan kiri, maka hendaklah mendahulukan yang kanan pada perkara-perkara yang baik dan mulia semisal: memakai sandal, masuk masjid, keluar WC dan lainnya, adapun perkara-perkara yang hina dan kotor seperti: masuk WC, keluar masjid, melepas sandal maka hendaklah kaki kiri didahulukan". (Majmu Fatawa 21/109).
C. Do'a keluar WC
Ketika selesai buang hajat, hendaklah keluar dengan mendahulukan kaki kanan seraya berdo’a:
غُفْرَانَكَ
Ghufraanaka
“Yaa… Allah aku mohon ampunan-Mu.” (HR.Tirmidzi 7, Abu Dawud 30, Ibnu Majah 300, Ahmad 24694, Ibnu Sunni dalam Amal Yaum wa Lailah 23, Hakim 1/158, Baihaqi 1/97), di shohihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwaa-ul Ghalil 52.
Demikianlah pembahasan singkat kali ini & jangan lupa adab-adab buang hajat yang lainnya, Ingat,.Segera tuntaskan keperluan kita dan tinggalkan secepatnya karena tak perlu membawa HP maupun bahan bacaan apalagi berlama-lama di WC dan menjadikannya layaknya "bilik merenung". semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin, Wallahu a'lam
Label:
Artikel Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment